Senin, 21 Januari 2013

otonomi daerah



BAB I
PENDAHULUAN
                Pembukuan UUD 1945 menegaskan bahwa dibentuknya pemerintah Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi , perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pemerintah Negara Indonesia Merdeka di susun dalam UUD.
Guna mencapai cita-cita nasional, salah satu landasan pemerintahan atau penyelenggaraan negara adalah penyelenggaraan otonomi daerah, prinsip otonomi daerah lahir karena keyakinan bahwa tidak semua urusan dapat dilaksanakan pemerintah pusat. Ada urusan-urusan pemerintahan yang lebih baik jika dilakukan oleh pemerintahan daerah . dengan demikian penyelenggaraan otonomi daerah harus dipahami sebagai upaya memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat guna tercapainya cita-cita nasional.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Sejarah Otonomi Daerah
Otonomi daerah sebenarnya sudah ada pada sebelum Republik ini berdiri. Dalam kualitas tertentu, otonomi daerah sudah mulai diberlakukan sejak Belanda menguasai Negeri ini. Ketika VOC menyerahkan kekuasaan atas Hindia Belanda( Indonesia ) kepada kerajaan belanda, benih-benih sistem otonomi daerah sudah ditanamkan, yakni dengan memberikan kekuasaan kepada suatu badan di kerajaan Belanda yang disebut Raad van aziatische bezittingen en etablissenten, untuk mengurus daerah koloninya di Asia, termasuk Indonesia dan pada tahun 1922 terjadi perubahan besar-besaran dalam sistem pemerintahan daerah berdasarkan Wep op de besturshervorming 6 februari 1922 . pada masa itu, sistem pemerintahan di Hindia Belanda ( khususnya di Jawa dan Madura) telah dibentuk provinsi-provinsi seperti West java, Midden java, dan Oost java yang di dalamnya terdiri dari daerah-daerah kabupaten yang otonom. Otonomi daerah sudah menjadi pemikiran para pendiri negara dengan bukti UU No. 1 Tahun 1945 sudah mulai mencatumkan masalah sistem pemerintahan yang otonom . peraturan yang dapat dikatakan lebih spesifik mengatur pokok-pokok pemerintahan daerah dapat dilihat dalam UU No. 1 tahun 1957, dan UU No. 18 Tahun 1965. Pada masa pemerintahan Orde Baru, ada peraturan No. 5 Tahun 1974, yang kemudian diubah mejadi UU No. 22 Tahun 1999 tapi pada masa Orde Lama di bawah soekarno  dengan Demokrasi terpimpinnya dan Orde Baru di bawah Soeharto dengan Demokrasi pancasilanya yang sistem pemerintahannya sentralistis dan otoriter sehingga mempengaruhi hilangnya pelaksanaan sistem otonomi daerah tapi pada masa Orde Baru banyak gugatan  yang menuntut pemberian otonomi yang luas kepada daerah yang banyak di lontarkan oleh berbagai kalangan, masyarakat, pemerintah daerah, serta orsospol-orsospol yang ada. Dengan tuntutan tersebut direspon oleh pemerintahan Habibie dengan mengeluarkan kebijakan baru tentang pemerintahan daerah, yaitu UU No. 22 tahun 1999, tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Berdasarkan kebijaksanaan yang baru tersebut, disebutkan bahwa pelaksanaan otonomi daerah akan efektif dua tahun sejak di keluarkan, dan pemerintahan Gus Dur menetapkan penerapannya mulai 1 Januari 2001

B.      Otonomi daerah
Otonomi berasal dari bahasa yunani , yaitu outonomus , yang berarti pengaturan  sendiri/keputusan sendiri
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
[1]Negara republik Indonesia sebagai negara kesatuan menganut asas desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelanggarak otonomi. Pelaksanaan desentralisasi yang menghasilkan otonomi tersebut dijalankan  dan dikembangkan dalam dua nilai dasar, yaitu nilai unitaris dan nilai desentralisasi teritorial. Nilai dasar unitaris diwujudkan dalam pandangan negara kesatuan Republik Indonesia tidak akan terbagi di antara kesatuan pemerintah. Sementara itu, nilai dasar desentralisasi teritorial duwujudkan dalam penyelanggaraan pemerintahan di daerah dalam bentuk otonomi.
Secara esensial sebenarnya dalam penyelenggaraan desentralisasi terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan, yaitu pembentukan daerah otonom dan penyerahan kekuasaan secara hukum dari pemerintah pusat ke pemerintaha daerah untuk mengatur dan menangani urusan pemerintahan tertentu yang di serahkan. Hal ini berarti pembentukan daerah otonom di indonesia diletakkan dalam kerangka desentralisasi dengan tiga ciri utama, yaitu :
1.       TIdak dimilikinya kedaulatan yang bersifat semu kepada daerah selayaknya dalam negara yang berbentuk federal.
2.       Desntralisasi dimanifestasikan dalam bentuk penyerahan atas urusan pemerintahan tertentu yang ditetapkan dalam suatu peraturan perundang-undangan tingkat nasional.
3.       Penyerahan urusan tersebut dipresentasikan sebagai bentuk pengakuan pemerintah pusat pada pemerintah daerah dalam ragka mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan ciri khasnya masing-masing
Dengan demikian, desentralisasi jelas merupakan sarana untuk mencapai tujuan bernegara dalam mewujudkan kesatuan bangsa yang demokratis. Undang-undang dasar Negara republik Indonesia 1945 sebagai konstitusi negara selalu menekankan konsepsi negara tersebut sebagai bentuk keseimbangan antara kebutuhan menerapkan otonomi  daerah dan kebutuhan memperkuat persatuan nasional. Dalam upaya menerapkan desentralisasi di satuan nasiona. Dalam upaya menerapkan desentralisasi di Indonesia, terdapat empat sifat yang melekat di dalamnya, yaitu
a.       Pembentukan dan penghapusan suatu daerah, baik provinsi, kabupaten/kota yang bersifat otonom, pada dasarnya merupakan prakarsa pemerintahan pusat berdasarkan peraturan perundang-undangan setelah mendengarkan aspirasi dan kebutuhan di daerah itu sendiri.
b.      Pengambilan kebijakan desentralisasi berada di tangan pemerintah pusat, sedangkan pelaksanaan otonomi daerah dilakukan pemerintah daerah.
c.       Pelaksanaan hubungan antara pemerintah daerah otonom dan pemerintah pusat dan pemerintah pusat bersifat bergantung dan heararki.
d.      Perimbangan hubungan antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diwujudkan dengan pembagian yang proporsional dalam pengelolaan dan penerimaan hasil sumber daya di daerah melalui suatu peraturan perundang-undangan tingkat nasional.

Dalam kaitanya dengan sifat keempat dalam penerapan desentralisasi sebagaimana diuraikan sebelumnya , reformasi politik hukum otonomi daerah telah melahirkan ketetapan Majelis permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Nomor XV/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah : pengaturan,pembagian,dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang berkeadilan. Serta perimbangan keuangan pusat dan Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang menetapkan ketentuan sebagai berikut.
1.       Penyelanggaraan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang luas,nyata, dan bertanggung jawab di daerah secara proporsional diwujudkan dengan pengaturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pusat daerah
2.       Penyelanggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan memperhatikan keanekaragaman daerah.
3.       Pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional antara pusat dan daerah  dilaksanakan secara adil untuk kemakmuran masyarakat daerah dan bangsa secara keseluruhan.
4.       Pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara efektif dan efisien, bertanggung jawab, transparan, terbuka dan dilaksanakan dengan memberikan kesempatan yang luas kepada usaha kecil, menengah, dan koperasi.
5.       Perimbangan keuangan pusat dan daerah dilaksanakan dengan memperhatikan potensi daerah , luas daerah, keadaan geografi, jumlah penduduk, dan tingkat pendapatan masyarakat di daerah.
6.       Pemerintah daerah berwenang mengelola sumber daya nasional dan bertanggung jawab memelihara kelestarian lingkungan.
7.       Penyelanggaraan otonomi daerah, pengaturan pembagian dana pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, dan perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka mempertahankan dana, memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan berdasarkan asas kerakyatan dan berkesinambungan yang diperkuat dengan pengawasan DPRD dan masyarakat.
8.       Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ketetapan ini diatut lebih lanjut dengan undang-undang

[2]Ada tiga argumentasi mendasar yang melandasi asumsi  otonomi daerah memperkuat dimensi kebersamaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ø  Otonomi daerah merupakan kebajikan dan pilihan strategis dalam rangka memelihara kebersamaan nasional di mana hakikat khas daerah tetap dipertahankan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam konstruksi ini, pemerintah pusat mempertahankan hak dasar daerah dengan memberikan kewenangan yang proporsional dalam mengurus rumah tangganya sendiri. Pemerintah pusat  dalam hal ini memberikan jaminan kewenangan tersebut dengan tetap membimbing daerah pada Koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ø  Melalui otonomi daerah pemerintah menguatkan sentra ekonomi kepada daerah dengan memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengurus dan  mengelola potensi ekonominya sendiri secara proporsional. Dengan demikian, kekuatan ekonomi akan tersebar di seluruh daerah dengan mengandalkan kekuatan potensi  ekonomi daerahnya  masing-masing. Apabila potensi ekonomi ini menyebar secara merata  dan berkelanjutan, kesatuan ekonomi nasional akan memiliki fundamental yang sangat kuat.
Ø  Otonomi daerah akan mendorong pemantapan demokrasi politik di daerah dengan landasan desentralisasi  yang dijalankan secara konsisten dan proporsional. Penguatan demokrasi di tingkat daerah cenderung akan mendorong secara perlahan, tetapi pasti penguatan demokrasi politik nasional. Fenomena ini tentu akan memperkuat basis demokrasi di Indonesia. Dalam hal ini jika masyarakat daerah sudah terbiasa dengan proses yang terbuka dan terbisa terlibat dalam mekanisme pembuatan kebijakan publik da daerah, partisipasi masyarakat di tingkat nasional juga akan semakin meningkat.
[3]Dan bebrapa keuntungan yang dapat diraih dengan diterapkan sistem desentralisasi/otonomi daerah, dikemukakan oleh David Osborne dan Ted Geabler(1995), antara lain adalah :
v  Lembaga yang terdesntralisasi jauh lebih fleksibel daripada yang tersentralisasi, lembaga tersebut dapat memberi respon dengan cepat terhadap lingkungan  dan kebutuhan pelanggan.
v  Lembaga yang terdesentralisasi jauh lebih efektif  daripada yang tersentralisasi. Para pegawai yang berada  di lini depan paling dekat dengan masalah dan peluang, dan mereka lebih tahu apa yang sebenarnya terjadi, sehingga akan cepat mengambil keputusan yang diperlukan.
v  Lembaga yang terdesentralisasi jauh lebih inovatif dari pada yang tersentralisasi. Inovasi biasanya tidak terjadi karena seseorang  yang berada pada pucuk pimpinan, tetapi seseorang yang berada pada pucuk pimpinan, tetapi sering  muncul dari gagasan yang baik dari pegawai yang benar-benar melaksanakan pekerjaan dan brhubungan dengan pelanggaran. Inilah yang ditemukan oleh para pakar politik harvard’s kennedy School of Goverment dalam penelitiannya.
v  Lembaga yang terdesentralisasi menghasilkan semangat kerja yang lebih tinggi, lebih banyak komitmen dan lebih besar produktivitasnya. Pemberian kepercayaan kepada pegawai untuk mengambil keputusan yang penting dalam tugasnya dapat menjadi motivasi bagi mereka, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerjanya

BAB III
KESIMPULAN
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
DAFTAR PUSTAKA
Kaloh j, 2003, Kepala Daerah, pt Gramedia Pustaka Utama, Jl. Palmerah Barat 33-37 jakarta 10270
Riyadi & supriyady dedy bratakusuma, Mei 2004, Perencanaan Pembangunan Daerah ( strategi menggali potensi dalam mewujudkan otonomi daerah), pt Gramedia Pustaka Utama, Jl. Palmerah Barat 33-37 jakarta 10270
Sabarno Hari, septepmber 2007, Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Sinar Grafika, Jl Sawo Raya No. 18 Jakarta 13220



[1] Hari Sabarno.Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa,( Jl. Sawo Raya No. 18 jakarta 13220 : Sinar Grafika,2007) hlm.  03 - 05
[2] Hari Sabarno.Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa,( Jl. Sawo Raya No. 18 jakarta 13220 : Sinar Grafika,2007) hlm.  11
[3]  Riyadi, Perencanaan Pembangunan Daerah Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah,( Jl. Palmerah barat 33-37, Lt.2-3 jakarta 10270 : pt Gramedia Pustaka Utama, 2004) hlm. 334

arti istilah gaul dan sejarahnya muncul



Arti Istilah/Bahasa Gaul Terbaru dan Terlengkap

1. Afgan
Tahu kan siapa Afgan? Pernah dengar lagunya yang judulnya ‘Sadis’ ? Istilah ini artinya : bisa nego tapi jangan sadis!

2. Alay
Banyak versi yang menyebutkan. Mulai dari anak lebay, anak kelayapan, namun yang sering disebut adalah anak layangan. Konon, istilah ini digunakan untuk menyebut anak2 yang sering nongol di musik tv.

3. Bais
Bais berarti habis, cuma di bolak-balik aja susunan hurufnya. “Pulsa aku bais nih Beib. Telpon aku donggggg”

4. Cukstaw
Kata ini adalah singkatan dari cukup tahu. Oke, cukstaw!  “Oh, gitu ya? Fine! Cukstaw dehh!”

5. Eaa
Di Twitter, pasti lo sering liat hashtag kayak gini. Biasanya #eaaa dipake utk nge-tweet kata2 gombal. Kata ini diciptakan dan dipopulerkan oleh Tukul Arwana, biasanya diucapkan pas Tukul melakukan gerakan yang aneh2.

6. Elo Gue End
Kalimat ini dipopulerkan Wendy Cagur dalam tanyangan Opera Van Java. Kata-kata ini sempet jadi Trending Topic di Twitter. Kalimat ini digunakan just for fun aja.

7. Fudul
Kurang lebih artinya sama kayak stalking atau kepo. Digunakan buat menunjuk sifat orang yang want to know something sampe ngorek2 informasi dari mana aja, termasuk jejaring sosial.

8. Galau
Untuk yang satu ini, temen gue sampe ada yang dinobatkan sebagai raja galau. Kata galau sebenarnya termasuk dalam Bahasa Indonesia baku yang terdaftar di kamus, artinya perasaan kacau ngga karuan, resah, bimbang. Tapi ntah siapa yang mulai. Kata galau mendadak populer di jejaring sosial. Sering muncul dengan #galau atau yang berbau galau kayak #galaucity, #galaugombal, #lagugalau.

9. Gengges
Berasal dari kata ganggu yang diubah dikit, dikasih imbuhan *-es* dibelakangnya. “Gw unfollow ah, soalnya gengges, fotonya sok imut.” Waduhh??

10. Hoax
Artinya berita palsu, diambil dari kata yg sama dalam bahasa Inggris yang artinya cerita bohong. Bisa juga di film Amerika berjudul The Hoax (2006) yang dianggap mengandung kebohongan. Awalnya cuma pengguna Internet di Amerika saja yang pake istilah Hoax, tapi lama2 kata ini jadi populer di seluruh dunia

11. Jutek
Sering banget dengar ini. Kata ini jadi kata umum yang dipake buat menunjuk orang yang judes, galak dan nggak ramah.

12. Kepo
Berasal dari kata Kaypoh. Bahasa Hokkien yang banyak dipake di Singapura dan sekitarnya. Sama seperti fudul, kepo berarti ingin tahu, mencampuri urusan orang lain, dan ngga bisa diem. Kata ini punya konotasi yang rada negatif. ” Dia udah putus belom sama sih sama ceweknya?” ”Iiih, kepo banget si lo!”

13. Kicep
Artinya diem atau mematung biasanya karna malu atau ngga tau apa yang mesti dilakuin. “Langsung kicep gw begitu ngeliat soal ulangan Fisika…”

14. Lebeh
Perkembangan dari kata lebay yang juga merupakan bahasa populer sejak sekitar tahun 2006, yang artinya berlebihan. “Ngga ketemu cowok gw sehari rasanya nggak ketemu setahun” ”Iiih, lebeh lo!”

15. Mager
Singkatan dari kata males gerak. “Laper tapi mager.”

16. Menel
Ditujukan utk perilaku centil buat menarik perhatian orang yang disukai.

17. Meper
Artinya menggelapkan tangan yg kotor atau terkena sesuatu secara diam2, bisa ke tembok, baju orang lain dll.

18. Narsis
Bukan istilah baru sih. Tapi mungkin banyak yang belum tahu, narsis juga punya legenda lho. Berasal dari cerita Yunani, ada seorang lelaki tampan bernama Narcissus yang menolak cinta seorang cewek bernama Echo yg kemudian patah hati dan mengutuk Narcissus buat jatuh cinta dengan bayangannya sendiri di kolam. Sekarang, kata narsis digunakan buat menggambarkan orang yang terlalu suka sama diri sendiri, salah satu tandanya adalah hobi banget foto sendiri. Hmmmm....

19. Oretz
Artinya oke, berasal dari bahasa Inggrs, “all right” yang diplesetin penulisan maupun pengucapannya.

20. Palbis
Singkatan dari kata2 “PALING BISA.” Cobaan terberat itu saat ngeliat tweet kamu sama dia..””Yelah, palbis lo, haha!”

21. Pecah
Istilah ini biasanya digunakan buat mengomentari hal-hal yang keren, gokil, heboh. “Rugi lo ngga dateng, pecah banget acaranya semalem!”

22. Peres
Artinya palsu, bohong, ngga tulus.

23. PHP
Istilah ini diperuntukkan bagi orang yang suka memberikan harapan palsu kepada orang lain. PHP = Pemberi Harapan Palsu

24. Prikitiew
Jangan ditanya deh. Istilah ini sering kita dengar lewat lawakan si Sule. Penggunaannya hampir mirip dengan “cieee” atau “ihiiy”.

25. Pundung
Berasal dari bahasa Sunda, artinya tersinggung, ngambek dan kesel.

26. Rempong
Berarti ribet, repot atau rese. “Ngapain sih lo telepon gue tengah malem gini? Rempong deh!”

27. Selon
Bisa diartikan santai, slow, pelan-pelan

28. Sokil Gob
Plesetan dari kata “Gokil,sob!” Artinya sama aja kayak gokil, yaitu gila tapi dalam artian positif. Biasanya dipake buat menggambarkan sesuatu yg heboh, lucu atau unik. Sedangkan ‘Sob’ adalah kebalikan dari kata bos, yang biasa digunakan sebagai pangggilan akrab untuk seseorang.

29. Spupet
Plesetan dari kata sepupu.

30. Ucul
Berasal dari kata lucu, cuma dibolak - balik.

31. Unyu
Kata ini berasal dari kata “Oh no”, yang sengaja diplesetin jadi Onyo biar terkesan lucu. Ada juga yang bilang kalo unyu berarti anak anjing dari bahasa Sanskerta. Yang jelas, kata ini sering dipake untuk menunjukkan hal2 yang lucu, imut, ngegemesin.

32. Yalsi
Ucapkan kata yalsi berulang-ulang, kata baru apa yang kita dengar? Yalsi merupakan plesetan dari kata sial. “Omongan ngga nyambung gara2 BBM pending, yalsi!”

    Akooh : Aku
    Amaca : Ah masak?
    Angenamu : Kangen kamu
    Binun : Bingung
    Ca oong cih : Masa bohong sih?
    Cemungudh : Semangat
    Ciyus : Seriuss
    Cungguh : Sungguh
    Daboweh : Tidak boleh
    Enelan : Beneran ?
    Gudnyus : Good news
    Kiyim : Kirim
    Lahacia: Rahasia
    Maacih : Terima kasih
    Macama : Sama-sama
    Macapah : Sama siapa?
    Masya : Masak
    Miapah : Demi apa?
    Qmuh : Kamu

Asal-usul dan Arti Bahasa Gaul dan Alay


Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.

Belakangan ini bahasa gaul tidak bisa lepas dari cara bicara, khususnya kalangan anak muda tanpa panjang lebar berikut arti dan asal-usul bahasa gaul yang sekaligus membuat anak muda menjadi ALAY...


GUE
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya/Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.

LO / LU
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda/Kamu”.
http://poerwalaksana.blogspot.com/2012/08/istilah-istilah-gaul-dan-asal-muasalnya.html
ALAY
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
LOL
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
LEBAY
Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006an.
KAMSEUPAY, IUH,  JADI GW HARUS BILANG WOW GITU, RAKYAT JELATA
Kata ini berasal dari sinetron Putih Abu-Abu
DOUBLE WOW,BADAI,
Kata ini berasal dari sinetron Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu
GARING
Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
SECARA
Kata ini sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan kata ini sebagai kata ganti “Karena/Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan). Contoh pemakaiannya:
a. Gua gak bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya… gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
KAMSEUPAY, IUH,  JADI GW HARUS BILANG WOW GITU, RAKYAT JELATA
Kata ini berasal dari sinetron Putih Abu-Abu
DOUBLE WOW,BADAI,
Kata ini berasal dari sinetron Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu
GANDENG
Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”.
AKIKA
Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.
Memble dan Kece.
Ini adalah ciptaan khas Jaja Mihardja, di tahun 1986 kemudian dimainkan dalam Film “Memble Tapi Kece” yang diperankan oleh Jaja Mihardja sendiri dan Dorce Gamalama.
CUMI
Kata ini merupakan singkatan dari “Cuma Minjem”
Nih Yee…
Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an, kalau tidak salah tepatnya November 1985 pertama kali diucapkan oleh pelawak Diran, kemudian dijadikan bahan lelucon oleh Euis Darliah.
KEPO
Berarti selalu ingin tau
UNYU_UNYU
Kata lain dari lucu
MENYE_MENYE
Berarti berlebihan
Booo……..
Ini ucapan populer di pertengahan awal 90-an, pertama dipopulerkan oleh grup GSP, kalau tidak salah Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan yang pertama kali mengucapkan, kemudian kata-kata ini pernah di ucapkan dalam lenong rumpi, tapi kata-kata ini populer dalam lingkungan pergaulan di kalangan artis, Titi DJ-lah orang benar-benar mempopulerkan ucapan ini.
Nek…
Setelah kata Boo… tak lama kemudian muncul kata-kata Nek… bagi generasi yang SMA-nya di pertengahan 90-an pasti mengalami bagaimana populernya kata-kata ini. Ucapan “Nek” pertama kali diucapkan oleh Budi Hartadi seorang remaja di kawasan kebayoran yang tinggal sama neneknya, makanya dia sering mengucapkan “Nek”, kebetulan dia latah jadinya setiap bicara dia mengatakan “Nek…Nek… eh lo mau ke menong Nek”.
Si Budi ini seneng bergaul di wilayah Tjokro, Menteng …nah kebetulan ada banci menteng yang denger, kemudian si banci itu mengikuti kata-kata si Budi, so… banyak banci bicara gaya Budi, jadi banyak orang mengira kata-kata ini dipopulerkan oleh para banci.
Jayus.
Di akhir dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan jayus sangat populer, kata ini artinya lawakan yang nggak lucu, garing atau tingkah laku yang mau melucu tapi nggak lucu, orang yang mengucapkan ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di sekitar Kemang.
Konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil teman-temannya Jayus, soalnya bapaknya bernama Jayus Kelana seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau ngelawak nggak pernah lucu, temannya yang bernama Sonny Hassan alias Oni Acan sering ngomentarin tiap lawakan yang nggak lucu dengan celetukan Jayus, ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang lalu kemudian merambat populer di lingkungan PL, dan anak-anak SMU sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair 2000 kata-kata Jayus ini banyak di ucapkan.
Jaim
Ucapan jaim ini dipopulerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku. pada suatu hari Pak Pur, begitu ia sering dipanggil, berpidato di hadapan anak buahnya untuk Jaim, inilah kutipan kata-katanya saudara-saudara sebagai pegawai negeri kita harus Jaim, apa itu Jaim Jaim itu yah…Jaga Imej itulah awal kata-kata Jaim itu populer, kemudian seorang anak buah Pak Pur, Bapak Dharmawan Sutanto, yang punya anak bernama Santi Indraswara, pernah memarahi Santi untuk tidak terlalu ngumbar sama teman-teman cowoknya San…kamu kalo jadi cewek harus Jaim..!!!!.
Santi bengong dengan muka begonya dia nanya Pa…Jaim itu apa seh..? Pak Dhar langsung keluar kamar Santi sembari ngomong Jaim itu Jaga Imej… Santi yang masih bengong hanya mengucapkan ooooh.
Nah hari seninnya Santi pas upacara bendera dia ditugaskan jadi pembaca UUD 1945, diakhir kata dia tidak sengaja mengucapkan “Jaim doooong…..”.  Kepala Sekolahnya langsung melihat kearah Santi dan bertanya ke Santi apa tuh Jaim Santi dengan santai menjawab Jaga Imej…Pak eh Kepala Sekolah dengan muka bego juga hanya mengucapkan Ooohh..
Gitu Loooooooooohhh……..
Kata GL pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja SMP di kawasan Kebayoran, Gina ini punya kakak bernama Ronny Baskara seorang pekerja event organizer, nah si Ronny ini punya teman kantor bernama Siska Utami, pada suatu saat Siska bertandang ke rumah Ronny, pas dia ketemu Gina, Siska nanya: “Kakakmu mana?” Gina menjawab : “di kamar, Gitu Loooohhh..!”, terus pas di tanya lagi “Eh Gina kelas berapa ! sekarang?” si Gina menjawab : “Kelas dua SMP Gitu looohhh..!” Yah namanya tamu, Siska trus nanya Gina: “kalau yang benerin genteng bocor siapa seh?”, Gina menjawab: “Siapa aja Gitu Looohhh…”, sampai sebelas pertanyaan selanjutnya  Gina menjawab dengan kata-kata Gitu Looohh…Esoknya Siska di kantor ikut-ikutan latah dia mengucapkan kata Gitu Loooohhh…di tiap akhir pembicaraannya kalau dia bicara.
Tambahan:
KOOL
Sekilas cara membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan singkatan dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.
BEGICHU/BEGICYU
Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir).
MENEKETEHE
Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV.
CING
Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, “Mau ke mana, Cing?”
EMBER
Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
YIUK….!!
Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Kata ini identik dengan panggilan kaum waria/bencong.
BONYOK
Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua).
BISPAK
Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”.
SUTRALAH
Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
SEMOK
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
CENGLI
Merupakan kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak Adil”.
WIL dan PIL
Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah-majalah di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan/selingkuhan.
AJIB
Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu-shabu baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu.
ANJELO
Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang diperoleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.
JABLAY
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
BELAH DUREN
Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama.
SEGEDE GAMBRENG
Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan sulit diungkapkan dengan kata-kata).
SEGEDE GOBLOK
Mirip dengan ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan sesuatu yang besarnya luar biasa, dan sakin besarnya, jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu).
JUTEK
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.
BT/BETE
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
KAMSUD
Merupakan pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer, terutama di kalangan para cewek di ruang chatting dunia maya.
KATROK
Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan/norak banget.
NGIIIKK
Ungkapan yang disampaikan seseorang untuk mengomentari, yang arti lainnya adalah : “Bohong Lu..!!”
GAYUS
Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.
MOGE
Awalnya kata ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh kelompok penyuka motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu diplesetkan banyak orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag norak yang suka bikin rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.
BONEK
Singkatan dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal apapun selain kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola Persebaya Surabaya di tahun 90an dan menjadi sebutan “kebanggaan” mereka. Saat ini, kata ini juga digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa takut.
PRIKITIW
Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
CUMI
Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.
KRIK
Dengan latar belakang suara jengkrik, mana kala seseorang bercanda namun tidak lucu. Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi komentar/ucapan seseorang, penulis tinggal menulis kata “Krik” berulang-ulang, menandakan bahwa penulis menganggap ucapan orang itu nggak lucu banget.

sebab munculnya bahasa prokem



HIDUPNYA BAHASA BARU
Karya tulis  ini untuk memenuhi tugas mata kuliah :
BAHASA INDONESIA
Dosen pengampu :
Ening Herniti, M. Hum

Oleh :
Ali Burhan Sukroni
(12120035)

JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2012/2013




UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SENAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
NAMA : ALI BURHAN SUKRONI
NIM : 12120035
JUR/KELAS : SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM / B
TUGAS KARYA ILMIAH UJIAN AKHIR SEMESTER B. INDONESIA
DOSEN : ERNI HERNITI, M.Hum
HIIDUPNYA BAHASA BARU
BAB I
Pendahuluan
            Banyak yang menyangka bahwa penguasaan setiap bahasa pertama seakan-akan tidak memerlukan usaha sama sekali pada pihak anak. Pendapat ini kurang tepat. Hal  yang sebenarnya ialah, bahwa setelah bertahun-tahun dengan latihan yang tidak jemu-jemunya dan kesalahan-kesalahan yang dibetulkan berulang-ulang secara eksplisit maupun implisit si anak akhirnya dapat menguasai bahasa bahasa orang dewasa. Dan bagi manusia pada umumnya  penguasaan bahasa merupakan suatu prestasi yang luar biasa selama hidupnya. Namun, penguasaan tiap bahasa tidaklah di luar kemampuan manusia pada umumnya , tiap manusia mempunyai potensi untuk menguasai tiap bahasa yang ada dan setiap manusia selalu menambah penguasaan bahasa masing salah satunya dengan cara meniru yang di ungkapkan oleh orang lain sampai-sampai bahasa yang menyalahi aturan bahasa indonesia pun ditirukan apalagi dizaman ini banyak muncul bahasa-bahsa baru yang itu membuat keliru tetap ditirukan oleh orang banyak salah satunya adalah baha loe, gue, dan galau sehingga bisa membuat suatu bahasa yang sering di gunakan menjadi mati dan hanya ada pada tulisan saja.


BAB II
PEMBAHASAN

            Ada bahasa-bahasa yang tidak lagi dipakai di dalam komunikasi sehari-hari, biarpun mungkin secara tertulis, ataupun di dalam keadaan-keadaan tertentu. Bahasa-bahasa semacam itu disebut “mati” sedangkan bahasa-bahasa yang masih dipakai di dalam komunikasi sehari-hari disebut bahasa “hidup” . Bahasa “mati” itu memang tidak akan mengalami perubahan lagi, biasanya terdapat di dalam tulisan saja. Bahasa-bahasa semacam itu adalah bahasa-bahasa yunani kuno,bahasa latin,bahasa sangsekerta dan di zaman sekarang bahasa mati di karenakan oleh anak muda dan media-media komunikasi. Ilmu yang mempelajari bahasa mati disebut ilmu filologi, dan yang mempelajari bahasa hidup adala linguistik. Di Indonesia dikabarkan bahwa beberapa bahasa telah sampai kepada ambang pintu kematian, artinya pembicara-pembicaraanya tinggal beberapa puluh orang saja, dan bahasa lain menggantikan kedudukan bahasa itu di dalam masyarakat itu.
            Bisa di pahami, bahwa perubahan-perubahan di dalam bahasa, yang menyebabkan bahasa itu tidak terpakai lagi di dalam komunikasi sehari-hari, adalah secara perlahan-lahan tidak sekaligus adapun penyebab berubahnya suatu bahasa sehingga membuat mati bahasa lain dan hidupnya bahasa baru adalah :
1.      Bahasa perorangan disebut dengan idiolek. Suatu idiolek ialah keseluruhan dan keistimewaan-istemewaan daripada bahasa perorangan. Apabila  sebagian besar dari keistimewaan-istimewaan itu di punyai pula oleh  sekelompok orang-orang, tetapi tidak dipunyai oleh kelompok-kelompok lain, kelompok pertama dikatakan mempunyai dialek tertentu sehingga terdapatlah berbagai dialek dalam sebuah bahasa. Dilaek itu bersifat kedaerahan, tetapi bisa juga bersifat  perbedaan kelompok di dalam masarakat. Dialek-dialek terpaksa mengikuti perkembangan masing-masing dapatlah digambarkan, bahwa perbedaan-perbedaanyang mmula-mula kecil, bisa menjadi perbedaan-perbedaan yang besar. Jika perbedaan-perbedaan itu mencapai taraf, sehingga pembicara dari sebuah dialek tidak mengerti pembicara dari diallek yang lain, apabila keduaanya berbahasa dalam dialeknya masing-masing untuk memudahkan pengertian. Maka perorangan yang lain tidak akan paham dengan dialek oranng yang satu sehingga dia menirukan dialek orang itu sehingga dia mematikan bahasa atau dialek yang lain terbukti di kamar satu pondok pesantren alluqmaniyah yogyakarta di dalam kamar itu ada enam belas santri yang berasal dari daerah-daerah yang berbeda dan yang paling banyak adalah dari kebumen yang dialeknya adalah ngapak sehingga  teman yang berbeda daerah dari kebumen belajar dialek ngapak dan digunakan dalam berbahasa sehari-hari dengan ini terbukti bahwa dialek kebumen bisa mematikan bahasa atau dialek orang yang berbeda daerah dan juga bisa dikatakan menghidupkan bahasa baru untuk orang yang berbeda daerah.
2.      Media, sebuah media yang akan selalu memunculkan bahasa baru karena digunakan untuk membuat ramai. Sebuah media itu contohnya adalah media televisi yang selalu membuat kata-kata baru yang mana kata-kata baru ini dicontoh oleh orang banyak terutama adalah anak remaja, mulai dari anak SMA sampai anak perkuliahan. Terbukti  bahasa itu digunakan oleh anak remaja dalam berbicara dengan sesama temanya dan juga digunakan dalam sebuah media jejaring sosial facebook dalam setiap menulis sesuatu menggunakan bahasa yang telah dipopulerkan oleh media televisi. Rata-rata media televisi membuat bahasa baru sehingga ramai dikalangan anak remaja. Tidak kalah juga adalah media tabloid atau majalah yang dalam menulis suatu liputan terkadang menggunakan bahasa baru sehingga digunakan oleh anak remaja.
Dari dua penyebab diatas telah memunculkan bahasa baru yang ramai digunakan oleh anak remaja dan bahasa itu terkadang bisa digunakan dalam waktu tidak lama dan bisa juga digunakan dalam waktu lama berikut adalah contoh dari bahasa-bahasa baru yang telah muncul yang dikarenakan oleh dua sebab di atas :
1.       Bt/bete
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
2.      Katrok
Orang kampung atau orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata. Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan.
3.      Jutek
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang sombong.
4.      Jablay
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
5.      Ajib
Artinya enak atau asyik. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis sabu-sabu baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu.
6.      Gue
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya atau Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.
7.      Gaul
Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
8.      Narsis
Berasal dari cerita Yunani, ada seorang lelaki tampan bernama Narcissus yang menolak cinta seorang cewek bernama Echo yg kemudian patah hati dan mengutuk Narcissus buat jatuh cinta dengan bayangannya sendiri di kolam. Sekarang, kata narsis digunakan buat menggambarkan orang yang terlalu suka sama diri sendiri.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Semakin hebatnya teknologi akan membawa dampak juga terhadap bahasa indonesia yaitu bertambahnya bahasa-bahasa yang baru yang selalu ditirukan oleh anak muda dan bahasa suatu kelompok yang mendatangi tempat yang yang baru dia membawa bahasa baru yanng bisa dicontoh atau digunakan oleh orang yang sudah berada di derah itu sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Samsuri,1987,Analisis Bahasa,erlangga,jl. Kramat IV No. 11 Jakarta 10420
http://www.cyber4rt.com/2012/09/arti-istilah-bahasa-gArti Ciyus Miapah Enelan, Bahasa Alay Yang Lagi Trend