HIDUPNYA BAHASA BARU
Karya tulis ini untuk memenuhi tugas mata kuliah :
BAHASA INDONESIA
Dosen pengampu :
Ening Herniti, M. Hum
Oleh :
Ali Burhan Sukroni
(12120035)
JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
2012/2013
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SENAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
NAMA
: ALI BURHAN SUKRONI
NIM
: 12120035
JUR/KELAS
: SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM / B
TUGAS KARYA ILMIAH UJIAN AKHIR SEMESTER B. INDONESIA
DOSEN : ERNI HERNITI, M.Hum
HIIDUPNYA
BAHASA BARU
BAB I
Pendahuluan
Banyak yang
menyangka bahwa penguasaan setiap bahasa pertama seakan-akan tidak memerlukan
usaha sama sekali pada pihak anak. Pendapat ini kurang tepat. Hal yang sebenarnya ialah, bahwa setelah
bertahun-tahun dengan latihan yang tidak jemu-jemunya dan kesalahan-kesalahan
yang dibetulkan berulang-ulang secara eksplisit maupun implisit si anak
akhirnya dapat menguasai bahasa bahasa orang dewasa. Dan bagi manusia pada
umumnya penguasaan bahasa merupakan
suatu prestasi yang luar biasa selama hidupnya. Namun, penguasaan tiap bahasa
tidaklah di luar kemampuan manusia pada umumnya , tiap manusia mempunyai
potensi untuk menguasai tiap bahasa yang ada dan setiap manusia selalu menambah
penguasaan bahasa masing salah satunya dengan cara meniru yang di ungkapkan
oleh orang lain sampai-sampai bahasa yang menyalahi aturan bahasa indonesia pun
ditirukan apalagi dizaman ini banyak muncul bahasa-bahsa baru yang itu membuat
keliru tetap ditirukan oleh orang banyak salah satunya adalah baha loe, gue,
dan galau sehingga bisa membuat suatu bahasa yang sering di gunakan menjadi
mati dan hanya ada pada tulisan saja.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada bahasa-bahasa
yang tidak lagi dipakai di dalam komunikasi sehari-hari, biarpun mungkin secara
tertulis, ataupun di dalam keadaan-keadaan tertentu. Bahasa-bahasa semacam itu
disebut “mati” sedangkan bahasa-bahasa yang masih dipakai di dalam komunikasi
sehari-hari disebut bahasa “hidup” . Bahasa “mati” itu memang tidak akan mengalami
perubahan lagi, biasanya terdapat di dalam tulisan saja. Bahasa-bahasa semacam
itu adalah bahasa-bahasa yunani kuno,bahasa latin,bahasa sangsekerta dan di
zaman sekarang bahasa mati di karenakan oleh anak muda dan media-media
komunikasi. Ilmu yang mempelajari bahasa mati disebut ilmu filologi, dan yang
mempelajari bahasa hidup adala linguistik. Di Indonesia dikabarkan bahwa
beberapa bahasa telah sampai kepada ambang pintu kematian, artinya
pembicara-pembicaraanya tinggal beberapa puluh orang saja, dan bahasa lain
menggantikan kedudukan bahasa itu di dalam masyarakat itu.
Bisa di pahami,
bahwa perubahan-perubahan di dalam bahasa, yang menyebabkan bahasa itu tidak
terpakai lagi di dalam komunikasi sehari-hari, adalah secara perlahan-lahan
tidak sekaligus adapun penyebab berubahnya suatu bahasa sehingga membuat mati
bahasa lain dan hidupnya bahasa baru adalah :
1.
Bahasa
perorangan disebut dengan idiolek. Suatu idiolek ialah keseluruhan dan
keistimewaan-istemewaan daripada bahasa perorangan. Apabila sebagian besar dari keistimewaan-istimewaan
itu di punyai pula oleh sekelompok
orang-orang, tetapi tidak dipunyai oleh kelompok-kelompok lain, kelompok pertama
dikatakan mempunyai dialek tertentu sehingga terdapatlah berbagai dialek dalam
sebuah bahasa. Dilaek itu bersifat kedaerahan, tetapi bisa juga bersifat perbedaan kelompok di dalam masarakat.
Dialek-dialek terpaksa mengikuti perkembangan masing-masing dapatlah
digambarkan, bahwa perbedaan-perbedaanyang mmula-mula kecil, bisa menjadi
perbedaan-perbedaan yang besar. Jika perbedaan-perbedaan itu mencapai taraf,
sehingga pembicara dari sebuah dialek tidak mengerti pembicara dari diallek
yang lain, apabila keduaanya berbahasa dalam dialeknya masing-masing untuk
memudahkan pengertian. Maka perorangan yang lain tidak akan paham dengan dialek
oranng yang satu sehingga dia menirukan dialek orang itu sehingga dia mematikan
bahasa atau dialek yang lain terbukti di kamar satu pondok pesantren
alluqmaniyah yogyakarta di dalam kamar itu ada enam belas santri yang berasal
dari daerah-daerah yang berbeda dan yang paling banyak adalah dari kebumen yang
dialeknya adalah ngapak sehingga teman
yang berbeda daerah dari kebumen belajar dialek ngapak dan digunakan dalam
berbahasa sehari-hari dengan ini terbukti bahwa dialek kebumen bisa mematikan bahasa
atau dialek orang yang berbeda daerah dan juga bisa dikatakan menghidupkan
bahasa baru untuk orang yang berbeda daerah.
2.
Media,
sebuah media yang akan selalu memunculkan bahasa baru karena digunakan untuk
membuat ramai. Sebuah media itu contohnya adalah media televisi yang selalu
membuat kata-kata baru yang mana kata-kata baru ini dicontoh oleh orang banyak
terutama adalah anak remaja, mulai dari anak SMA sampai anak perkuliahan.
Terbukti bahasa itu digunakan oleh anak
remaja dalam berbicara dengan sesama temanya dan juga digunakan dalam sebuah
media jejaring sosial facebook dalam setiap menulis sesuatu menggunakan bahasa
yang telah dipopulerkan oleh media televisi. Rata-rata media televisi membuat
bahasa baru sehingga ramai dikalangan anak remaja. Tidak kalah juga adalah
media tabloid atau majalah yang dalam menulis suatu liputan terkadang
menggunakan bahasa baru sehingga digunakan oleh anak remaja.
Dari dua penyebab diatas telah memunculkan bahasa baru yang ramai
digunakan oleh anak remaja dan bahasa itu terkadang bisa digunakan dalam waktu
tidak lama dan bisa juga digunakan dalam waktu lama berikut adalah contoh dari
bahasa-bahasa baru yang telah muncul yang dikarenakan oleh dua sebab di atas :
1.
Bt/bete
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata
ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal
kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program
perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
2.
Katrok
Orang kampung atau orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul
Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an kini berubah
menjadi acara Bukan Empat Mata. Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk
menggambarkan orang yang kampungan.
3.
Jutek
Berasal
dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk
menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi
kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang sombong.
4.
Jablay
Kata
ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film
Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung
arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan
belaian kasih sayang kekasihnya.
5.
Ajib
Artinya enak atau asyik. Kata ini mulai populer di tahun 90an
tatkala musik trance dan narkoba jenis sabu-sabu baru mulai populer. Kata ini
biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu.
6.
Gue
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan
orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya atau Aku”. Kata
ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum
bahasa prokem dikenal orang.
7.
Gaul
Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya
istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam
komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya,
lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
8.
Narsis
Berasal dari cerita Yunani, ada seorang lelaki tampan bernama
Narcissus yang menolak cinta seorang cewek bernama Echo yg kemudian patah hati
dan mengutuk Narcissus buat jatuh cinta dengan bayangannya sendiri di kolam.
Sekarang, kata narsis digunakan buat menggambarkan orang yang terlalu suka sama
diri sendiri.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Semakin
hebatnya teknologi akan membawa dampak juga terhadap bahasa indonesia yaitu
bertambahnya bahasa-bahasa yang baru yang selalu ditirukan oleh anak muda dan
bahasa suatu kelompok yang mendatangi tempat yang yang baru dia membawa bahasa
baru yanng bisa dicontoh atau digunakan oleh orang yang sudah berada di derah
itu sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Samsuri,1987,Analisis Bahasa,erlangga,jl.
Kramat IV No. 11 Jakarta 10420
http://www.cyber4rt.com/2012/09/arti-istilah-bahasa-gArti
Ciyus Miapah Enelan, Bahasa Alay Yang Lagi Trend
Tidak ada komentar:
Posting Komentar