Senin, 21 Januari 2013

sebab munculnya bahasa prokem



HIDUPNYA BAHASA BARU
Karya tulis  ini untuk memenuhi tugas mata kuliah :
BAHASA INDONESIA
Dosen pengampu :
Ening Herniti, M. Hum

Oleh :
Ali Burhan Sukroni
(12120035)

JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2012/2013




UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SENAN KALIJAGA YOGYAKARTA
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
NAMA : ALI BURHAN SUKRONI
NIM : 12120035
JUR/KELAS : SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM / B
TUGAS KARYA ILMIAH UJIAN AKHIR SEMESTER B. INDONESIA
DOSEN : ERNI HERNITI, M.Hum
HIIDUPNYA BAHASA BARU
BAB I
Pendahuluan
            Banyak yang menyangka bahwa penguasaan setiap bahasa pertama seakan-akan tidak memerlukan usaha sama sekali pada pihak anak. Pendapat ini kurang tepat. Hal  yang sebenarnya ialah, bahwa setelah bertahun-tahun dengan latihan yang tidak jemu-jemunya dan kesalahan-kesalahan yang dibetulkan berulang-ulang secara eksplisit maupun implisit si anak akhirnya dapat menguasai bahasa bahasa orang dewasa. Dan bagi manusia pada umumnya  penguasaan bahasa merupakan suatu prestasi yang luar biasa selama hidupnya. Namun, penguasaan tiap bahasa tidaklah di luar kemampuan manusia pada umumnya , tiap manusia mempunyai potensi untuk menguasai tiap bahasa yang ada dan setiap manusia selalu menambah penguasaan bahasa masing salah satunya dengan cara meniru yang di ungkapkan oleh orang lain sampai-sampai bahasa yang menyalahi aturan bahasa indonesia pun ditirukan apalagi dizaman ini banyak muncul bahasa-bahsa baru yang itu membuat keliru tetap ditirukan oleh orang banyak salah satunya adalah baha loe, gue, dan galau sehingga bisa membuat suatu bahasa yang sering di gunakan menjadi mati dan hanya ada pada tulisan saja.


BAB II
PEMBAHASAN

            Ada bahasa-bahasa yang tidak lagi dipakai di dalam komunikasi sehari-hari, biarpun mungkin secara tertulis, ataupun di dalam keadaan-keadaan tertentu. Bahasa-bahasa semacam itu disebut “mati” sedangkan bahasa-bahasa yang masih dipakai di dalam komunikasi sehari-hari disebut bahasa “hidup” . Bahasa “mati” itu memang tidak akan mengalami perubahan lagi, biasanya terdapat di dalam tulisan saja. Bahasa-bahasa semacam itu adalah bahasa-bahasa yunani kuno,bahasa latin,bahasa sangsekerta dan di zaman sekarang bahasa mati di karenakan oleh anak muda dan media-media komunikasi. Ilmu yang mempelajari bahasa mati disebut ilmu filologi, dan yang mempelajari bahasa hidup adala linguistik. Di Indonesia dikabarkan bahwa beberapa bahasa telah sampai kepada ambang pintu kematian, artinya pembicara-pembicaraanya tinggal beberapa puluh orang saja, dan bahasa lain menggantikan kedudukan bahasa itu di dalam masyarakat itu.
            Bisa di pahami, bahwa perubahan-perubahan di dalam bahasa, yang menyebabkan bahasa itu tidak terpakai lagi di dalam komunikasi sehari-hari, adalah secara perlahan-lahan tidak sekaligus adapun penyebab berubahnya suatu bahasa sehingga membuat mati bahasa lain dan hidupnya bahasa baru adalah :
1.      Bahasa perorangan disebut dengan idiolek. Suatu idiolek ialah keseluruhan dan keistimewaan-istemewaan daripada bahasa perorangan. Apabila  sebagian besar dari keistimewaan-istimewaan itu di punyai pula oleh  sekelompok orang-orang, tetapi tidak dipunyai oleh kelompok-kelompok lain, kelompok pertama dikatakan mempunyai dialek tertentu sehingga terdapatlah berbagai dialek dalam sebuah bahasa. Dilaek itu bersifat kedaerahan, tetapi bisa juga bersifat  perbedaan kelompok di dalam masarakat. Dialek-dialek terpaksa mengikuti perkembangan masing-masing dapatlah digambarkan, bahwa perbedaan-perbedaanyang mmula-mula kecil, bisa menjadi perbedaan-perbedaan yang besar. Jika perbedaan-perbedaan itu mencapai taraf, sehingga pembicara dari sebuah dialek tidak mengerti pembicara dari diallek yang lain, apabila keduaanya berbahasa dalam dialeknya masing-masing untuk memudahkan pengertian. Maka perorangan yang lain tidak akan paham dengan dialek oranng yang satu sehingga dia menirukan dialek orang itu sehingga dia mematikan bahasa atau dialek yang lain terbukti di kamar satu pondok pesantren alluqmaniyah yogyakarta di dalam kamar itu ada enam belas santri yang berasal dari daerah-daerah yang berbeda dan yang paling banyak adalah dari kebumen yang dialeknya adalah ngapak sehingga  teman yang berbeda daerah dari kebumen belajar dialek ngapak dan digunakan dalam berbahasa sehari-hari dengan ini terbukti bahwa dialek kebumen bisa mematikan bahasa atau dialek orang yang berbeda daerah dan juga bisa dikatakan menghidupkan bahasa baru untuk orang yang berbeda daerah.
2.      Media, sebuah media yang akan selalu memunculkan bahasa baru karena digunakan untuk membuat ramai. Sebuah media itu contohnya adalah media televisi yang selalu membuat kata-kata baru yang mana kata-kata baru ini dicontoh oleh orang banyak terutama adalah anak remaja, mulai dari anak SMA sampai anak perkuliahan. Terbukti  bahasa itu digunakan oleh anak remaja dalam berbicara dengan sesama temanya dan juga digunakan dalam sebuah media jejaring sosial facebook dalam setiap menulis sesuatu menggunakan bahasa yang telah dipopulerkan oleh media televisi. Rata-rata media televisi membuat bahasa baru sehingga ramai dikalangan anak remaja. Tidak kalah juga adalah media tabloid atau majalah yang dalam menulis suatu liputan terkadang menggunakan bahasa baru sehingga digunakan oleh anak remaja.
Dari dua penyebab diatas telah memunculkan bahasa baru yang ramai digunakan oleh anak remaja dan bahasa itu terkadang bisa digunakan dalam waktu tidak lama dan bisa juga digunakan dalam waktu lama berikut adalah contoh dari bahasa-bahasa baru yang telah muncul yang dikarenakan oleh dua sebab di atas :
1.       Bt/bete
Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
2.      Katrok
Orang kampung atau orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata. Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan.
3.      Jutek
Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang sombong.
4.      Jablay
Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.
5.      Ajib
Artinya enak atau asyik. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis sabu-sabu baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu.
6.      Gue
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya atau Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.
7.      Gaul
Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
8.      Narsis
Berasal dari cerita Yunani, ada seorang lelaki tampan bernama Narcissus yang menolak cinta seorang cewek bernama Echo yg kemudian patah hati dan mengutuk Narcissus buat jatuh cinta dengan bayangannya sendiri di kolam. Sekarang, kata narsis digunakan buat menggambarkan orang yang terlalu suka sama diri sendiri.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Semakin hebatnya teknologi akan membawa dampak juga terhadap bahasa indonesia yaitu bertambahnya bahasa-bahasa yang baru yang selalu ditirukan oleh anak muda dan bahasa suatu kelompok yang mendatangi tempat yang yang baru dia membawa bahasa baru yanng bisa dicontoh atau digunakan oleh orang yang sudah berada di derah itu sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Samsuri,1987,Analisis Bahasa,erlangga,jl. Kramat IV No. 11 Jakarta 10420
http://www.cyber4rt.com/2012/09/arti-istilah-bahasa-gArti Ciyus Miapah Enelan, Bahasa Alay Yang Lagi Trend



Tidak ada komentar:

Posting Komentar